Kota Madinah yang dulunya dikenal sebagai Yatsrib adalah kota di mana kedatangan dan dakwah Nabi disambut dengan baik. Dari kota itulah Islam berkembang sangat pesat.
Sebutan nama kota Yatsrib sendiri terdapat di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman :
وَإِذْ قَالَت طَّآئِفَةٌ مِّنْهُمْ يَٰٓأَهْلَ يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَٱرْجِعُوا۟ ۚ وَيَسْتَـْٔذِنُ فَرِيقٌ مِّنْهُمُ ٱلنَّبِىَّ يَقُولُونَ إِنَّ بُيُوتَنَا عَوْرَةٌ وَمَا هِىَ بِعَوْرَةٍ ۖ إِن يُرِيدُونَ إِلَّا فِرَارًا
“Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mreka berkata: “Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu”. Dan sebahagian dari mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata: “Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga)”. Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanya hendak lari”. (QS. Al-Ahzab :13)
Hingga kini nama kota itu adalah Madinah yang mendapatkan julukan Al-Munawwarah (artinya:kota yang bercahaya) dan An-Nabawi (artinya:kota Nabi).
Kota Madinah mempunyai keutamaan-keutaman di antaranya :
- Madinah adalah tanah haram atau tanah suci setelah Mekah.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ إِبْرَاهِيمَ حَرَّمَ مَكَّةَ وَدَعَا لَهَا وَحَرَّمْتُ الْمَدِينَةَ كَمَا حَرَّمَ إِبْرَاهِيمُ مَكَّةَ وَدَعَوْتُ لَهَا فِي مُدِّهَا وَصَاعِهَا مِثْلَ مَا دَعَا إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام لِمَكَّةَ
Dari ‘Abdullah bin Zaid radhiallahu’anhu dari Nabi ﷺ, “Nabi Ibrahim ‘alaihissalam telah mengharamkan (menyucikan) Mekah dan berdoa untuk Mekah. Aku pun mengharamkan (menyucikan) Madinah sebagaimana Ibrahim telah mengharamkan (menyucikan) Mekah. Aku berdoa untuk Madinah dalam hal mud dan sha’nya sebagaimana Ibrahim berdoa untuk Mekah”. (HR. Bukhari & Muslim) - Masjid Rasulullah atau Masjid Nabawi yang ada di Madinah sebagai tempat ibadah istimewa, dengan pahala shalat dilipatgandakan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
dari Abu Hurairah dan sampai kepada Nabi ﷺ, bahwa beliau bersabda, “Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1.000 shalat di masjid-masjid lainnya, kecuali di Masjidil Haram.” (HR. Bukhari & Muslim) - Masjid Qubâ` yang ada di Madinah juga memiliki fadhilah atau keutamaan besar yaitu seperti umrah bagi yang shalat di dalamnya.
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنِي مُجَمِّعُ بْنُ يَعْقُوبَ الْأَنْصَارِيُّ بِقُبَاءٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْكَرْمَانِيِّ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أُمَامَةَ بْنَ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ يَقُولُ قَالَ أَبِي
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ خَرَجَ حَتَّى يَأْتِيَ هَذَا الْمَسْجِدَ يَعْنِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ فَيُصَلِّيَ فِيهِ كَانَ كَعَدْلِ عُمْرَةٍ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin ‘Isa, telah menceritakan kepadaku Mujami’ bin Ya’qub Al Anshari di Quba’, berkata, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Karmany berkata, saya mendengar Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif berkata, bapakku berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa keluar dan datang ke masjid ini (yaitu masjid Quba’) kemudian shalat di dalamnya maka menyamai pahala umrah.” (HR. Ahmad)